Jangan Takut Test Covid-19
RSUD Waled - Masyarakat di harapkan jangan takut untuk tes Covid atau tak mau terbuka dengan keadaan, karena terbayang-bayag akan stigma.
Disampaikan Direktur RSUD Waled dr. H. Budi Setiawan Soenjaya MM di dampingi Wadir. dr. Hj. Neneng Hasanah MM dan Kabid. Sholeh kepada media. Pertama, mengubah stigma dan jangan takut tes melakukan tes. Sebab bila mengetahui hasilnya akan segera mendapatkan penangan dan perawatan lebih besar peluang untuk bisa sembuh.
Kedua, bila gejalanya mengarah ke Covid, itu dapat membahayakan orang lain. Jadi kita harus start to care dengan orang-orang di sekitar kita. " Jadi bila tidak melakukan tes, itu sama saja kita egois karena bisa berpotensi membahayakan nyawa orang-orang di sekitar kita". Kata dr. Budi Setiawan Soenjaya.
Diapun menambahkan, harus percaya kepada dokter. Karena kita tidak menegakkan diagnosis hanya berdasarkan pemeriksaan satu biji saja, membuat diagnosis ini sekarang susah, peraturan dari pemerintah juga. Jadi percayalah justru sebenarnya kami (petugas kesehatan) itu, sebisa mungkin menghindari semoga ini (diagnosis) mudah-mudahan bukan covid, karena rumah sakit pada penuh semua," paparnya.
"Rapid Test menjadi salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi infeksi Corona Virus Deases (Covid-19) dalam tubuh manusia. Pemeriksaan Rapid Test hanya merupakan penapisan awal, selanjutnya hasil pemeriksaannya harus tetap dikonfirmasi melalui pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR)." Ungkapnya.
Jadi apa pun alasannya, jika terpapar Covid lebih baik ditangani segera ketika gejalanya masih ringan, dibandingkan ketika sudah dalam kondisi berat. Maka akan meningkatkan risiko keterlambatan penanganan. Kata Direktur RSUD Waled dr. Budi Setiawan Soenjaya MM.
Hal yang sama di katakan Wakil Direktur RSUD Waled dr. Hj. Neneng Hasanah MM., Secara umum, ada beberapa jenis tes COVID-19, yaitu rapid test, swab test, dan Polymerase Chain Reaction (PCR) test. Ada perbedaan antara ketiga jenis alat tersebut. Swab test adalah untuk pemeriksaan PCR, yang mendeteksi langsung komponen materi genetik dari virusnya. Pemeriksaan swab test ini menjadi pemeriksaan utama yang membantu para petugas kesehatan untuk menyatakan seseorang memang terinfeksi virus Covid-19.
Sedangkan untuk rapid test, digunakan untuk mendeteksi atau memeriksa kekebalan tubuh seseorang. “Jadi, rapid test ini akurasinya bervariasi, tergantung dari tubuh pasien sudah terbentuk apa belum kekebalannya,” terang dr.Hj. Neneng Hasanah.