News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

FENOMENA CARKAYA DI PANGGUNG POLITIK ALTERNATIF INDRAMAYU.

FENOMENA CARKAYA DI PANGGUNG POLITIK ALTERNATIF INDRAMAYU.

Oleh. : Adlan Daie
Analis politik / Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat.

SURYADI CARKAYA,  Penulis tidak mengenalnya secara fisik tapi status status politik di akun facebooknya yang mendadak viral di ruang publik dari sudut pandang penulis makin membenarkan teori "Boston consulting group" bahwa ruang demokrasi di era media sosial tidak.lagi dapat dimonopoli lembaga politik.resmi dan elite politik. Carkaya adalah fenomena panggung politik alternatif di mana setiap warga seperti Carkaya dapat  menjangkau kebijakan publik saat lembaga politik resmi absen dan mati suri fungsinya.

Sistem demokrasi hadir dalam perspektif Francis Fukuyama dalam bukunya "The end of  histroy"sejatinya untuk menghindari kekuasaan menumpuk di satu tangan seperti contoh sempurna rejim politik Fir'un melainkan berbagi kekuasaan secara "chek and balance" di antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.  Celakanya sistem demokrasi pun bisa di korupsi sebagaimana dikonstruksi Zibat dalam bukunya "How democracy die" akibat lembaga kembaga politik "tak bergigi" lagi fungsinya.

Sistem demokrasi yang dikorupsi itulah dalam tulisan Gusdur "Islam dan idiosinkrosi Penguasa" (1996) disebut dengan "Demokrasi Seolah Olah". Suatu bahaya tentang "privatisasi kekuasaan politik". 

Penulis.kutip sebagian tulisan Gusdur di atas sebagai berikut :

"Bahwa kekuasaan yang tidak dibatasi akan membuat seorang penguasa pada akhirnya menjadi lalim (baca: dlolim) dan mempersamakan kepentingan pribadi dengan kepentingan bangsa secara utuh. Hal ini juga mendera para penimpin seperti Mao Zedong (RRT) dan Kim I Song (Korea Utara). Begitu lama mereka berkuasa tanpa berani ada yang menentang secara terbuka hingga memaksa orang banyak untuk melawan dengan cara mereka sendiri_.

Dengan demikian masalah pokok yang kita hadapi adalah bagaimana membatasi para pemegang kekuasaan baik waktu maupun wewenangnya. Tanpa ada kepastian dalam hal itu  maka demokrasi tidak akan pernah berdiri dalam negara bersangkutan. Demokrasi buk FCanlah sekedar aturan formalitas permainan kelembagaan yang berdasarkan formalitas belaka melainkan menciptakan tradisi demokrasi yang benar benar hidup di kalangan rakyat.

Konstruksi pandangan Gusdur di atas menjelaskan bahwa fenomena Carkaya mendadak viral status status "nakal" di akun facebooknya ketika lembaga demokrasi resmi hanya basa basi dan mematut matut diri. Sebaliknya fenomena politik alternatif Carkaya akan kehilangan panggungnya manakala lembaga  demokrasi berfungsi sesuai "khittah"nya penyambung lidah rakyat bukan misalnya broker proyek dengan segala modus nya.

Tentu dalam konteks kepemimpinan Nina di usianya masih relatif baru di tengah berjuang melawan pandemi covid 19 kita harus lebih  "wisdom" meletakkan kritik dan mengawalnya secara kontributif. Sesekali kita apresiasi kinerja nya asal tidak melangit seperti buzzer atau tukang sihir di era Fir'un dulu. Dan sesekali boleh juga "nakal" ala status politik Carkaya untuk menambah imun politik.

Semoga bermanfaat.

Wassalam. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.