Kuwu Baru dan Lama di Indramayu Harus Berinovasi Dan Berkreasi Membangun Desa, Kabupaten Itu Roh-nya Ada Didesa
INDRAMAYU - Sesuai visi misi Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina,SH.MH menyampaikan bahwa komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu akan terus istiqomah bagaimana menjadi fasilitator untuk pendorong bagi seluruh kuwu (Pemerintahan Desa) untuk terus berinovasi dan berkreasi membangun desanya sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing, sehingga harapannya untuk membangun serta maju Indramayu dimulai dari desa dalam rangka bersama-sama mampu melaksanakan dan menjaga komitmen sesuai integritasnya sebagai leadership di desanya mewujudkan Indramayu Bermartabat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Desa (DPMD), A. Sulaeman, SE.MM atau dikenal dengan sebutan Sule, saat ditemui awak media terkait penguatan pemerintahan desa, Jumat (13/8/2021).
“Dana Desa yang beberapa tahun ini telah dinikmati bersama seluruh warga masyarakat desa serta segenap masyarakat Kabupaten Indramayu memberikan tantangan tersendiri dengan segala dinamika yang terjadi di lapangan. Tantangan pengelolaan Dana Desa secara faktual di lapangan dan dinamika yang terjadi memang tentunya menjadi semangat kita bersama dan semangat Kuwu selaku pemimpin di desa yang diberikan amanah oleh masyarakat,” ucapnya.
Menurut Sule, dalam hal pengelolaan keuangan pemerintahan desa harus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban harus sesuai dengan aturan perundang-undangan serta aturan yang dibuat oleh pihak Pemda (Perbup/juklak dan juknis) yang ada. Kuwu beserta jajarannya dalam menjalankan tugas tidak usah takut oleh siapapun. Pemerintah Daerah akan memback up dari seluruh gangguan eksternal bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, asalkan semua ungsur Kuwu yang ada di kabupaten Indramayu taat dan patuh serta memahami regulasi-regulasi yang ada.
“Hal ini sejalan dengan visi misi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil /Kang Emil, bagaimana bersama-sama membangun perdesaan di wilayah Provinsi Jawa Barat melalui anggaran Dana Desa dan melalui partisipasi masyarakat untuk mewujudkan desa kreatif dan inovatif mewujudkan Indramayu Bermartabat," jelasnya.
Dikatakan Sule, mengajak seluruh kuwu-kuwu baik baru/masih menjabat untuk mempunyai komitmen dan semangat bagaimana membangun desa menjadi lebih baik, mau berinovasi dan berkreasi sesuai dengan potensi desanya. Sekian tahun Dana Desa banyak digunakan untuk membangun di desanya akan tetapi output masih kurang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya.
“Kita harus betul-betul memahami dalam menjalankan tugas sesuai tupoksinya masing - masing sehingga kolaborasi antara Kuwu, BPD (Badan Pemberdayaan Desa) dan Mitra dari Kemendes RI (TA, PDTI, PD dan Patriot Desa) menjadi sebuah kekuatan serta menjadi impian besar untuk kemudian melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk membangun desa,” tuturnya.
Hasil kajian dilapangan "Survei" di desa, mengungkapkan bahwa sebaik apapun seorang pemimpin di desa (Kuwu), sangat disayangkan ada orang yang mengucapkan terima kasih atas capaian kinerja seorang Kuwu yang bagus. Tetapi ingat sekali saja berbuat salah, maka seluruh masyarakat pada umumnya akan membicarakannya dan ini yang harus diwaspadai.
“Oleh karena itu, kuwu serta jajaran pamong desa ini layak disebut pahlawan desa. Dimana, salah satu tugasnya adalah membangun atau menciptakan inovasi selangkah lebih maju dari tradisi lama atau mengedukasi yang baru untuk desa. Kuncinya adalah meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi semua itu harus dilakukan dengan niat yang tulus dari hati, tanpa rasa cinta tidak bisa kita mampu melayani masyarakat dengan baik".
Kalau semua desa yang ada di wilayah kabupaten Indramayu ada salah satu wilayah kecamatan yang bisa dijadikan aicon desa Indramayu akan semakin maju, karena nilai kabupaten itu roh-nya ada didesa.
Makannya kita yang mempunyai kewenangan marilah berinovasi dan berkreasi dalam pembangunan desa supaya kabupaten Indramayu menjadi kabupaten yang bermartabat, tegasnya. (Abdul Gani)