News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pemkab Indramayu dan Berbagai Elemen Masyarakat, Waspadai dan Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

Pemkab Indramayu dan Berbagai Elemen Masyarakat, Waspadai dan Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19

 


KOMITMEN Kuat Pemerintah Kabupaten Indramayu, provinsi Jawa Barat bersama elemen masyarakat setempat dalam mensukseskan program Vaksinasi Covid-19, patut diapresiasi. Dibawah kepemimpinan baru yang belum lama ini dilantik, Bupati Indamayu Hj Nina Agustina SH M.H., C.R.A tak kenal lelah untuk terus bergandengan tangan dengan berbagai komponen di kota mangga untuk bersama-sama melakukan upaya mensukseskan vaksinasi covid, dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, terus mengajak masyarakat untuk wapadai dan antisipasi gelombang ketiga Covid-19 dengan mematuhi Prokes 5M.

 Bersama Kepolisian,TNI, Perusahaan, Pondok Pesantren dan berbagai lembaga/instansi lainnya, Pemkab Indramayu terus menjalankan program vaksinasi covid-19 di 31 kecamatan yang ada. Bahkan untuk merangsang warga mengikuti Vaksin Covid-19, banyak yang memberikan hadiah di sejumlah titik vaskinasi, baik berupa sepeda maupun door prize lainnya.

Seperti yang terlihat saat Gebyar Covid - 19 dalam peringatan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021. Bertempat di KOPID desa Patrol-Indramayu,  banyak warga yang divaksin, mendapatkan hadiah atas undian yang diterimanya. Bupati Nina Agustina memberikan langsung hadiah sepeda kepada warga yang telah divaksin. Bertabur hadiah, ternyata menambah semangat warga untuk divaksn. Sehingga kegiatan vaksinasi di kantor desa, puskesmas, pondok pesantren maupun lainnya, selalu banyak diikuti warga yang belum divaksin.

" Alhamdulilah Gerakan Vaksinasi  Covid - 19 yang dilakukan oleh seluruh unsur yang ada, baik itu dari Polri, TNI, maupun swasta,  sudah menggembirakan hasilnya. Sampai dengan hari Kamis Ini, (28/10/2021), sudah banyak warga  Kabupaten Indramayu yang divaksin. Sekitar 43 persen,  warga Indramayu yang divaksin. Saya berharap hingga bulan Desember 2021, sesuai dengan target 100 persen warga Indramayu yang divaksin," ujar Bupati Nina. 

Selain terus mendorong suksesnya Vaksinasi Covid-19 hingga 100 persen di wilayahnya, Bupati Nina Agustina juga terus mengingatkan warganya agar tetap waspada dan  melakukan antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan 5 M, yakni Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas.

Dikatakan Bupati Nina, Indonesia, termasuk didalamnya kabupaten Indramayu,  telah berhasil melewati gelombang kedua pandemi. Namun masyarakat di pesisir Indramayu tak boleh lengah karena badai pandemi belum berakhir. Bahkan, masyarakat diminta mengantisipasi gelombang tiga pandemi. Tingkat kedisiplinan Prokes masyarakat jangan kendor. Pemkab akan terus ketat melakukan pengawasan dan melakukan tindakan tegas kepada warga yang tidak mematuhi prokes.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indramayu akan terus melakukan pengawasan di lapangan. Pemkab dan warga Indramayu perlu terus waspada dengan cara  meneruskan PPKM, meningkatkan testing, memperbaiki tracing, dan terus menerapkan protokol kesehatan.

Mengenai peningkatan mobilitas masyarakat dewasa ini seiring menurunan Covid-19,  Satgas Penangan Covid-19 tetap bekerja ekstra dengan terus mendorong kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Perlahan aktivitas dibuka tapi minim risiko penularan. Itu yang harus tetap kita jaga, untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga Covid-19. Kita harus menyikapi pelonggaran dengan tetap dalam batasan. Sangat disayangkan kalau sampai lepas dan euforia. Ayo patuhi prokes, segera vaksinasi, dan jaga daya tahan tubuh,” ajak Bupati Nina.

Sementara itu, banyak aktivitis kesehatan di Indramayu, yang mendukung penuh langsung Bupati Indramayu Nina Agustina dalam mensukseskanya 100 persen vaksinasi Covid-19 untuk warganya, dan melakukan langkah antisipasi helombang ketiga Covid-19 dengan mematui Prokes 5M. Seperti yang disampaikan Hasim Abdurahman,tokoh masyarakat di kecamatan Balongan. Menurutnya, berbagai elemen masyarakat saling bahu-membahu mensukseskan vaksinasi Covid-19 dan terus saling mengingatkan untuk mematuhi prokes di lapangan.

Dengan adanya kemungkinan munculnya gelombang ketiga covid-19 di Indonesia, berbagai elemen masyarakat di pesisir Jabar ini, sebagai waspada dan tetap mematuhi prokes.

“Hal yang sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat, adalah memutus tali penularan dengan cara patuh protokol kesehatan, mengurangi mobilitas dan mendukung program-program pemerintah. Kita sebagai masyarakat akan terus mematui Prokes 5M,” ujar Hasim.

Adapun Prokes 5M itu, penjelasannya sebagai berikut :

1. Mencuci Tangan

Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil yang maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat: 

  • Sebelum memasak atau makan;
  • Setelah menggunakan kamar mandi;
  • Setelah menutup hidung saat batuk, atau bersin.

Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen. 

2. Memakai Masker

Pada awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukannya orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu.

Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan imbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:

  • Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.
  • Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena aktivitas di luar rumah.
  • Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
  • Ruangan sempit.
  • Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter. 

3. Menjaga Jarak

Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”

Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. 

Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.

4. Menjauhi Kerumunan

Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.

Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona. 

5. Mengurangi Mobilitas

Virus corona penyebab COVID-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.

Selain terus mematuhi Prokes 5M, diharapkan seluruh masyarakat ikut mendukung program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi yang ada. Vaksinasi berfungsi menciptakan imunitas tubuh sehingga mampu melawan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan imunitas yang terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan pada gilirannya menurunkan angka kematian.  (makali kumar)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.