Mahpudin : Kritikan Ketua Nasdem Indramayu, Bentuk Komunikasi Politik Yang Tidak Bermartabat
![]() |
Pengamat Politik Indramayu, Mahpudin (kanan) saat berdialog dengan rekannya, belum lama ini. //foto:ist// |
INDRAMAYU -Sentilan dan kritik pedas melalui narasi yang diungkapkan Ketua Nasdem Kabupaten Indramayu, Husen Ibrahim, kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina belum lama ini lewat frasa "kacang lupa kulitnya" bahkan lebih tendensius pada narasi tak akan terpilih kembali pada Pilkada 2024 menuai tanggapan dari beberapa pihak.
Pengamat Politik Indramayu, Mahpudin, menuding statemen yang diungkapkan Husen Ibrahim sebagai ketua salah satu partai pengusung Paslon Nina Lucky, dari sisi konten adalah bisa jadi benar namun terlalu fulgar. Bahkan dari sisi etika dan fatsun politik kritik yang diungkapkan itu tidak etis tersampaikan ke publik, karena sudah masuk ranah dapur partai lain. Ini dianggap sebagai salah satu contoh bentuk komunikasi politik yang tidak bermartabat. Padahal bupati Nina Agustina, bupati yang diusungnya menggunkan slogan visi Indramayu "Bermartabat"
Menurutnya, sebagai bagian dari partai pengusung, Nasdem Indramayu, harusnya menggunakan saluran internal sesama partai pengusung untuk memperbaiki kinerja bupati yang diusungnya.
"Bukan mengumbar syahwat berkuasa di depan publik, ditengah penderitaan rakyat efek pendemi yang berkepanjangan, tandasnya.
Ia menegaskan, keberadaan Nasdem Indramayu sebagai partai pengusung Paslon dari aspek pertanggung jawaban publik harus dimintai pertanggungjawaban juga terhadap kinerja Bupati Indramayu Nina Agustina.
"Sejauh mana komunikasi yang dibangun dalam partai koalisi pengusung dalam mengawal kinerja Bupati Indramayu kedepan, ini juga kan pertanyaan," terang mantan Politisi Partai Golkar Indramayu ini.
Artinya, kata Mahpudin, rakyat juga bisa memvonis tidak akan memilih Partai Nasdem pada pemilu 2024 atau dengan kata lain Nasdem jangan berharap dipilih rakyat pada pemilu 2024 karena efek kinerja bupati yang diusungnya telah mem- PHP harapan publik.
" Maka, kritik Yosep Ibrahim ini seperti kata peribahasa " bak menepuk air dalam belanga". Kritik yang menciprat kepada partainya sendiri".
"Pertanyaan saya dari statemen Ketua Nasdem Indramayu itu apakah hanya untuk mengumbar amarah politik karena tidak terpenuhi hasratnya kepada bupati Nina atau demi kemuliaan politik agar bupati Nina memenuhi janji politik kepada publik bukan hanya untuk memenuhi hasrat yang meminjam diksi Adlan Dai " syahwat politik yang ditindih oleh nafsu kolektif para politisi," tandas Advokat senior Indramayu ini. (red)