Puskesmas Balongan Gerak Cepat Atasi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Area Perumahan Balongan Asri 1 Dilakukan Penyemprotan Fogging
INDRAMAYU - Tim dari Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Balongan gerak cepat (Gercep) tangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk. Penanganan Gercep sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat, guna pencegahan dan mengantisipasi serangan kasus DBD susulan, yang terjadi di wilayah RT 23 RW 06 Desa Tegalurung Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu Jawa Barat, Jumat (22/7/2022).
Kepala UPT Puskesmas Balongan dr. Nova Natalia saat dikonfirmasi terkait pencegahan kasus DBD di Desa Tegalurung. Ia mengatakan pihaknya menerapkan langkah gerak cepat, sesaat setelah mendapat laporan adanya masyarakat yang terjangkit DBD dimusim penghujan pertengahan tahun 2022.
Nova menjelaskan, sementara kasus DBD ada3 orang anak yang teridentifikasi terkena DBD atas dasar laporan dari pihak Pemdes Tegalurung.
"Kami beserta tim kesehatan melakukan gerak cepat dan kordinasi dengan pihak pemerintah Desa Tegalurung lalu terjun langsung melakukan cek data dan penelitian epidemiologi serta melakukan penyemprotan fogging di area Perumahan Balongan Asri 1 RT 23 RW 06 Desa Tegalurung", ungkapnya.
Dikatakannya, langkah ini sebagai tindakan untuk melakukan pencegahan penularan DBD di wilayah setempat, sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mewaspadai kasus DBD.
"Jaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktifitas gotong royong kebersihan di lingkungannya masing-masing. Selain itu, masyarakat diminta tetap menjalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan pola 3 M. Yakni Menguras tempat yang sering menjadi penampungan air, Menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis," pintanya.
Lanjut dia, kegiatan Gercep ini merupakan langkah kewaspadaan dan antisipasi terjadinya kasus DBD susulan. Kami meminta kepada seluruh masyarakat memantau kebersihan lingkungan secara rutin mengadakan bersih-bersih lingkungan secara gotong royong.
Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi agar tidak ada warga yang terjangkit DBD, khususnya di wilayah Kecamatan Balongan, paparnya.
“Kami sangat berharap kerjasama dari semua pihak, agar mewaspadai penyakit yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa. Salah satu penyakit yang diwaspadai yaitu DBD. Oleh karena itu tim dari Puskesmas Balongan bekerjasama dengan Pemdes Tegalurung melakukan fogging atau pengasapan dengan insektisida untuk membasmi nyamuk demam berdarah. Hal itu untuk mencegah penyebaran/penularan penyakit DBD. Disamping itu kami menghimbau, jika terdapat adanya gejala DBD seperti panas tinggi lebih dari dua hari, muntah-muntah serta gejala lainnya agar dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk mendapatkan perawatan, ” pungkasnya.
Ditempat lain Kuwu Desa Tegalurung Abdullah saat ditemui awak media menjelaskan, menindaklanjuti laporan dari RW 06 bahwa warganya ada yang terkena penyakit DBD. Menyikapi hal itu, kami langsung laporan dan kordinasi dengan pihak Kepala Puskesmas Balongan. "Alhamdulillah 1X24 jam laporan diterima dan langsung ditindaklanjuti melakukan pemeriksaan di lokasi oleh tim dari Puskesmas Balongan dan hari berikutnya dilakukan pengasapan Fogging di area perumahan Balongan Asri 1, " tuturnya.
Kuwu Abdullah memerintahkan kepada Kadus, Ketua RW, Ketua RT dan seluruh perangkat pamong desa untuk melakukan sosialisasi ke warga agar melaksanakan program Jumsih (Jumat bersih). Disamping itu kata Abdullah, masyarakat Desa Tegalurung dihimbau waspada terhadap virus DBD. Jaga kebersihan lingkungan dan jangan lengah terhadap penyakit DBD. Terlepas adanya siklus atau tidak, waspada DBD harus menjadi perhatian masyarakat. Prinsipnya, saat ada hujan jangan biarkan ada air tergenang. Sekecil apapun genangan air itu harus segera dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Dimusim hujana jangan biarkan ada kubangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti, dari gigitan nyamuk tersebut bisa terkena virus DBD.
"Dari pada dilakukan fogging lebih baik pencegahan yaitu dengan cara menjaga kebersihan lingkungan masing-masing", pintanya.
Sementara Ketua RW 06 Bagoes Sapayudha menambahkan, di musim hujan bulan Juni-Juli tahun 2022 ini ada 3 orang anak terkena penyakit DBD yakni, kedua anak dari pasangan suami istri Haris/Santi yakni saudara Daffa usia 10 tahun lalu adiknya saudara Purnomo usia 3 tahun, mereka terkena virus penyakit DBD dengan rujukan dari dr. Minawati, dengan pengobatan berobat jalan status sembuh.
Berikutnya, saudari Dita umur 10 tahun terkena penyakit DBD menjalani rawat inap 4 hari di RS Pertamina BP status sembuh, ia anak dari pasangan suami istri Sunadi/Dedeh. Mereka warga Desa Tegalurung RT 23/RW 06, ucap Bagoes.
Menurutnya, Warga RT 23 dan RT 24/RW 06 berperan aktip apa yang diperintahkan oleh Kuwu Desa Tegalurung terkait Jumat Bersih yaitu setiap hari Jumat rutin ada petugas pemotongan rumput dilingkungan wilayah RW 06 dan setiap malam Minggu diadakan pam swakarsa/siskamling dengan sistem bergilir.
Namun demikian kata Bagoes Sapayudha, status area perumahan Balongan Asri 1, belum diserahterimakan ke pihak Pemkab Indramayu. Masih dalam proses dan semua persyaratan sudah lengkap ada di meja Diskimrum. Oleh karenanya sepuluh tahun lebih seluruh area jalan maupun pembuangan saluran air (parit) di lingkungan Perumahan Balongan Asri 1 belum ada perbaikan.
"Sangat wajar jika banyak genangan air di jalan atau saluran pembuang air tersendat saat hujan turun, jalan dan parit kondisinya rusak karena belum ada perbaikan," ungkapnya. (Abdul Gani)