Usai Paparkan Bimtek Media Siber, Brigadir Jenderal TNI Iroth Sonny Edhie dan Pengurus SMSI Pusat, Makali Kumar SH Bahas Tindak Lanjut MoU di Tingkat KODAM, KOREM Hingga KODIM
JAKARTA- Komandan Pusat Sandi dan Siber TNI-Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Iroth Sonny Edhie memberikan bimbingan teknis di depan para pimpinan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dari seluruh provinsi di Indonesia, Kamis sore, (21/7/2022).
Usai memberikan paparannya tentang bimtek media Siber, Brigadir Jenderal TNI Iroth Sonny Edhie dan Pengurus SMSI Pusat, Makali Kumar SH membahas tindak lanjut MoU / kerjasama antara SMSI dan PUSSANSIAD di tingkat KODAM, KOREM hingga KODIM .
"Pemaparan Bimtek Media Siber, sudah jelas dan rinci disampaikan Pak Brigjen Iroth. Tinggal, kita segera tindaklanjuti MoU sudah ditandatangani antara SMSI Pusat dengan PUSSANSIAD di tingkat KODAM, KOREM hingga KODIM se-Indonesia," jelas Makali Kumar SH yang dipercaya sebagai Ketua Bidang hukum, Arbitrase dan Legislasi SMSI Pusat.
Perbincangan yang tampak serius dan akrab itu, dilakukan di acara Rapimnas SMSI Pusat, usai Brigjen Iroth menyampaikan materi Bimteknya.
![]() |
Brigadir Jenderal TNI Iroth Sonny Edhie |
Bimtek Media Siber itu berlangsung di Ruang AH Nasution Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran Raya, Jakarta Pusat, setelah para peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SMSI tahun 2022 pada pagi hari mendengarkan pesan-pesan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang juga Ketua Dewan Pembina SMSI Pusat. Jendral Dudung AR sendiri dalam kesempatan itu diberikan penghargaan PIN Emas dari Ketua Umum SMSI, Firdaus,. Kemudian Jendral Dudung AR juga menyaksikan secara langsung penandatanganan MoU antara SMSI Pusat dengan PUSSANSIAD untuk pengembangan media Siber yang berdampak positif untuk memperkokoh Pancasila, UUD 1945 dan NKRI harga mati.
Dalam Bimtek Media Siber sendiri, di moderatori oleh Merson Simbolon (Ketua SMSI Sulawesi Utara). Brigjen Iroth yang tampil memukau dengan presentasinya yang lengkap dan menarik.
Materi yang disampaikan mulai dari era 1.0 ketika peradaban manusia masih didominasi kegiatan berburu, kemudian disusul peradaban era 2.0 yang ditandai dominasi pertanian, kemudian era industri 3.0, dan peradaban zaman sekarang 4.0 yang ditandai kegiatan yang serba internet.
Seiring dengan perubahan peradaban dari era ke era, dunia pertempuran militer di seluruh dunia pun berubah. Mulai dari pertempuran fisik dengan menggunakan tubuh, perang dengan senjata-senjata canggih produk industri persenjataan, hingga perang dengan menggunakan internet secara besar-besaran.
“Perang generasi terakhir menggunakan persenjataan dengan dukungan internet, baik untuk pertempuran udara, laut, dan darat. Pertempuran sekarang ini memanfaatkan kecanggihan internet, dan media berbasis siber,” tutur Iroth.
Karakter penyalahgunaan media berbasis siber, terutama media sosial, dapat dilihat dari cara kerja antara lain merekayasa fakta dan informasi, menjungkir-balikkan fakta, menyebarkan kebohongan, dan provokasi melalui media siber.
Iroth yang banyak pengalaman menjalankan tugas di medan tempur di luar negeri, termasuk di Bosnia Herzegovina (1996), mengajak para pemimpin perusahaan media siber selalu mengingatkan para pemimpin redaksi untuk selalu mewaspadai kemungkinan adanya penyalahgunaan media siber.
Alumnus Akademi Militer tahun 1993 dari kecabangan perhubungan itu juga mengajak para peserta Rapimnas SMSI untuk memikirkan bersama-sama dan berkolaborasi dengan Pusat Sandi dan Siber TNI-AD untuk menangkal penyalahgunaan media siber untuk kepentingan jahat, merusak perdamaian, dan merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain para pimpinan SMSI dari berbagai provinsi, hadir pula antara lain Ketua Umum SMSI Firdaus, Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Budiman Sudjatmiko dan anggota Dewan Pertimbangan SMSI GS Ashok Kumar, Dewan Penasehat Ervik Ary Susanto, Sekretaris Dewan Pakar SMSI Hersubeno Arief, Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia Bernadus Wilson Lumi, dan Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir.
Sementara itu, pengurus SMSI Pusat, Makali Kumar SH menuturkan, dalam acara Rapimnas SMSI tahun 2022, belangsung luar biasa, selain tempat Rapimnas yang Mega, peserta juga dimanjakan dengan makanan dan snack atau coffe breack yang selalu tersedia, siang hingga malam. "Saya mewakili Ketua Umum SMSI, mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingganya kepada para pihak yang mensukseskan acara kami ini, " ujar Makali Kumar.
Makali Kumar menuturkan, dari hasil Rapimnas SMSI tahun 2022 di Jakarta, ada 5 Rekomendasi Rapimnas.
Pertama, dalam melakukan kegiatan jurnalistik, agar media-media anggota SMSI melaksanakan Jurnalisme Berbasis Pancasila (Pancasila Based Journalism) yang mengedepankan kebenaran dan kedamaian.
"Kedua, kami akan segera menindak-lanjuti Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara SMSI dan PUSSANSIAD di tingkat provinsi dengan KODAM maupun KOREM, serta SMSI di tingkat kota dan kabupaten dengan KODIM.
Ketiga, menentang pasal rencana KUHP yang mengancam kebebasan/kemerdekaan pers yang dilindungi Undang-Undang Pers no 40 tahun 1999, serta Kode Etik Jurnalistik.
Keempat, tambah Makali, anggota SMSI diminta pro aktif mengedukasi masyarakat terkait kecerdasan memilah berita-berita hoax yang beredar di publik.
'Untuk kelima, memperkuat industri pers dengan membangun kolaborasi dan mengembangkan sinergi dengan berbagai kalangan,' tegasnya.. (dar/rls)