News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bupati Indramayu Nina Agustina ikut Berbagi di Acara Ngunjung Sumur Busi Peninggalan Para Wali di Desa Kertamulya-Bongas

Bupati Indramayu Nina Agustina ikut Berbagi di Acara Ngunjung Sumur Busi Peninggalan Para Wali di Desa Kertamulya-Bongas


INDRAMAYU -  Sumur Busi merupakan Sumur Peninggalan para wali yang berada di Blok / Gang Soka Rt 06 Rw 02 Desa Kertamulaya Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat, hingga saat ini masih terus di jaga dan dilestarikan sebagai tempat keramat oleh warga desa kertamulya yang setiap tahunnya sering diadakan acara Ngunjung (Do'a Bersama) dengan menyajikan Pagelaran Sintren atau wayang kulit.

Pada Acara Ngunjung Sumur Busi yang diselenggarakan  Jumat Keliwon (21/10/2022) hadir, Bupati Indramayu yang diwakili oleh sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Ali Awaludin, SH.,M.SI

Camat Bongas Rohaedi di ruang kerjanya kepada Kreator Jabar mengatakan,  Kecamatan Bongas sebagai salahsatu diantara 31 kecamatan yang berada di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sebelumnya, Bongas ialah nama untuk sebuah desa yang mempunyai bentang daerah yang lumayan luas.

Bersamaan perubahan waktu, Bongas pada akhirnya menjelma sebagai sebuah kecamatan lewat Ketentuan Pemerintahan Nomor 13 Tahun 1981, tanggal 5 Mei 1981 mengenai Pembangunan Kecamatan Bongas di Kabupaten Dati II Indramayu. 

"Wilayah Kecamatan Bongas  memiliki 8 Desa yang  memiliki sejarah masing - masing, salahsatunya adalah Sumur Busi yang konon katanya sebagai Sumber mata Air yang konon katanya peninggalan para Wali yang sampai saat ini masih terjaga dan dirawat oleh Warga desa kertamulya yang tiap tahunnya menyelenggaran acara Ngunjung atau kirim Do'a. dan Pada acara Ngunjung tahun 2022 Alhmadulilah, Bupati Indramayu yang diwakili oleh Sekdin Kepariwisataan bisa hadir untuk sedikit berbagi dengan warga," ujarnya.

Pada acara ngunjung H. Tarjono Kepala Desa (Kuwu) Desa Kertamukya didampingi Awing (75) selaku Juru Kunci (Kemit) Sumur Busi kepada Kreator Jabar menjelaskan,  Sumur Busi,  konon katanya adalah peninggalan jaman para wali 9 (sanga) yang merupakan Sumber mata Air yang tidak pernah kering meski dilanda musim kemarau panjang, saya sendiri sebagai juru kunci Sumur Busi dari tahun 2007  hingga saat ini,  melanjutkan para juru kunci sebelumnya,  acara  ngunjung atau kirim Do'a yang diselenggarakan setiap tahun di Sumur Busi dengan di warnai  pagelaran Sintren,  wayang Golek dan Wayang Kulit.

"Pada acara ini, didalamnya mendoakan para leluhur dan para tokoh desa yang telah lebih dulu meninggalkan kita. Sekaligus sebagai wujud syukur atas  Keberadaan sumber mata Air (Sumur Busi-red)  yang telah membantu warga desa kertamulya tidak merasa krisis Air," terangnya (Dewa)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.